KOMPONEN ARSITEKTUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)



KOMPONEN ARSITEKTUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)




DISUSUN OLEH :
NAMA       : Maychel Rendy Marannu
NIM           : 201331053
JURUSAN : S1 – TEKNIK INFORMATIKA




SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN JAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Komponen Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan”.
            Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam menyusun karya tulis.
            Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi memperbaiki  makalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.
            Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.
Sekian dan terimakasih.






DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................ 2
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
1.3. Tujuan ................................................................................................................... 3
Bab II : Pembahasan
       2.1. Pengartian Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System) .............. 4
       2.2. Fungsi Sistem Pengambilan Keuputusan (Decision Support System) ................... 5
       2.3. Konsep Dasar Sistem Pengambilan Keputusan .................................................... 5
       2.4. Tipe Sistem Pengambilan Keputusan ................................................................... 6
       2.5. Komponen Sistem Pengambilan Keputusan ......................................................... 8
                          2.5.1. Subsistem Data (Database) ............................................................ 9
                          2.5.2. Subsistem Model (Modelbase) ....................................................... 10
                          2.5.3. Subsistem Dialog (User System Interface) ...................................... 11
       2.6. Jenis Jenis Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System) ............... 12
       2.7. Tujuan Decision Support System .......................................................................... 13
Bab III : Kesimpulan .......................................................................................................... 14
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 15










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sistem informasi yang digunakan untuk menyediakan informasi bagi para pemakai di suatu organisasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area fungsional (departemen). Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS (Decision Support System) merupakan jenis sistem informasi yang diklasifikasikan menurut dukungan terhadap level manajemen.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Jadi fungsinya adalah untuk membantu mengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi. Sistem inilah yang mendukung keputusan semiterstruktur dan tak terstruktur.

B.     Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang jaringan dan telekomunikasi, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi sistem pendukung keputusan ?
2.      Apa fungsi sistem pendukung keputusan ?
3.      Apa saja tipe sistem pendukung pengambilan keputusan ?
4.      Apa saja komponen sistem pendukung keputusan ?
5.      Apa tujuan dari sistem pendukung keputusan ?

C.    Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan baik penulis maupun bagi pembaca tentang sistem pendukung keputusan dan mampu menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan tentang sistem pendukung keputusan berupa teknik dan analisanya serta aplikasi juga pengembangannya di dunia nyata (masyarakat).




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System)
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik. Menurut Moore dan Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saatsaat yang tidak biasa. 
Sedangkan menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur .
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa SPK bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Menurut (Azhar, 1995), dari pengertian SPK maka dapat ditentukan karakteristik antara lain:
1.      Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management  by perception.
2.      Adanya interface manusia atau mesin di mana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
3.      Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur  dan tak struktur.
4.      Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5.      Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item.
6.      Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.

B.     Fungssi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
            Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
C.    Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S.Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu:  1. Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna  memecahkan masalah semi terstruktur. 2. Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya. 3. Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Tujuan-tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar sistem pendukung keputusan (Kadarsah, 1998), yaitu:
1.      Struktur masalah Untuk masalah yang terstruktur, penyelesaian dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai, sedangkan untuk masalah terstruktur tidak dapat dikomputerisasi. Sementara itu, sistem pendukung keputusan dikembangkan khususnya untuk menyelesaikan masalah yang semi-terstruktur.
2.      Dukungan keputusan Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada dibagian tak terstruktur untuk memberikan penilaian dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah masalah semi terstruktur.
3.      Efektivitas keputusan Tujuan utama dari sistem pendukung keputusan bukanlah mempersingkat waktu pengambilan keputusan, tetapi agar keputusan yang dihasilakn dapat lebih baik.
D.    Tipe Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Karena definisi Keputusan Dukungan Sistem dapat ditarik untuk menyertakan hampir semua aplikasi yang memproses data ada beberapa kebingungan persis apa yang merupakan DSS. Dalam upaya untuk memperjelas istilah, sistem DS dapat dipisahkan ke dalam tujuh kategori besar, setiap keputusan membantu keputusan oleh metode yang berbeda.
1.      Komunikasi Driven DSS
DSS CD adalah jenis DSS yang meningkatkan pengambilan keputusan dengan memungkinkan komunikasi dan berbagi informasi antara kelompok-kelompok orang. Pada tingkat yang paling dasar DSS CD bisa menjadi e-mail sederhana. Di kompleks yang paling itu bisa menjadi aplikasi web-conferencing atau video interaktif.
Komunikasi-Driven DSS akan menunjukkan setidaknya satu dari karakteristik berikut:
·         Mendukung koordinasi dan kolaborasi antara dua orang atau lebih
·         Memfasilitasi berbagi informasi
·         Memungkinkan komunikasi antara kelompok-kelompok orang
·         Mendukung keputusan kelompok.
2.      Data-Driven DSS
Data-driven DSS adalah bentuk sistem pendukung yang berfokus pada penyediaan internal (dan kadang-kadang eksternal) data untuk membantu pengambilan keputusan. Sering kali ini akan datang dalam bentuk gudang data – database yang dirancang untuk menyimpan data sedemikian rupa untuk memungkinkan query dan analisis oleh pengguna.
Contoh lain dari data-driven DSS akan menjadi Sistem Informasi Geografis (GIS), yang dapat digunakan untuk visual mewakili tergantung data geografis menggunakan peta.
3.       Dokumen-Driven DSS
Dokumen-driven DSS adalah mendukung sistem yang dirancang untuk mengubah dokumen menjadi data bisnis yang berharga. Sedangkan data-driven DSS bergantung pada data yang sudah dalam format standar yang cocok untuk penyimpanan database dan analisis, dokumen-driven DSS menggunakan data yang tidak dapat dengan mudah dibakukan dan disimpan.
Tiga bentuk utama data yang digunakan dalam DSS dokumen didorong adalah:
·         Oral (percakapan ditulis yaitu)
·         Tertulis (yaitu laporan, memo, e-mail dan surat-menyurat lainnya)
·         Video (iklan TV yaitu dan laporan berita).
Tak satu pun dari format meminjamkan diri mudah untuk penyimpanan database standar dan analisis, maka manajer perlu DSS alat untuk mengubahnya menjadi data yang dapat berharga dalam proses pengambilan keputusan.
Dokumen-driven DSS adalah bidang studi terbaru dalam Sistem Pendukung Keputusan. Contoh alat yang dokumen-driven dapat ditemukan di search engine internet, yang dirancang untuk menyaring volume besar data unsorted melalui penggunaan kata kunci pencarian.
4.      Pengetahuan-Driven DSS
Pengetahuan-driven DSS adalah sistem dirancang untuk merekomendasikan tindakan untuk pengguna. Biasanya, sistem pengetahuan berbasis dirancang untuk menyaring volume data yang besar, mengidentifikasi pola-pola tersembunyi dalam data dan rekomendasi sekarang berdasarkan pola-pola.
5.      Model-Driven DSS
sistem pendukung Model-driven menggabungkan kemampuan untuk memanipulasi data untuk menghasilkan laporan statistik dan keuangan, serta model simulasi, untuk membantu para pengambil keputusan. berdasarkan sistem pendukung keputusan-Model dapat sangat berguna dalam meramalkan efek perubahan proses bisnis , karena mereka dapat menggunakan data masa lalu untuk menjawab kompleks ‘what-if’ pertanyaan untuk pengambil keputusan.

E.     Komponen Arsitektur Sistem Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen komponen utama (subsistem), yaitu :



1.      Subsistem data (database)
Merupakan tempat untuk menyimpan data yang relevan bagi sistem dan diorganisasikan oleh suatu sistem dengan manajemen database (Database Management System/DBMS) sehingga data dapat diekstrasi dengan cepat. Data berasal dari sumber internal (dari dalam perusahaan) dan eksternal (dari luar perusahaan). Kemampuan yang dibutuhkan dari suatu manajemen database (Suryadi, 1998), yaitu :

-          Kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai variasi data melalui pengambilan dan ekstraksi data.
-          Kemampuan untuk menambahkan sumber data secara cepat dan mudah.

-          Kemampuan untuk menggambarkan struktur data logikal sesuai dengan pengertian pemakai, sehingga pemakai mengetahui apa yang tersedia dan dapat menestukan kebutuhan penambahan dan pengurangan.

-          Kemampuan untuk menangani data secara personil, sehingga pemakai dapat mencoba berbagai alternatif pertimbangan personil.
-          Kemampuan untuk mangelola berbagai variasi data.


2.      Subsistem model (modelbase)
Digunakan untuk menggambarkan data dalam suatu model untuk memudahkan pemrosesan data tersebut. Salah satu keunggulan SPK adalah memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Yaitu dengan menambahkan model-model keputusan kedalam sistem informasi yang menggunakan database sebagai mekanisme integrasi dan komunikasi di antara model-model. Model merupakan peniruan dari permasalahn yang sebenarnya. Namun dalam prosesnya, sering kali model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel dari permasalahn sebenarnya, sehingga keputusan yang diambil berdasarkan model menhadi tidak akurat dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, model yang dirancang menggunakan koleksi berbagai model yang terpisah, dimana setiap model digunakan untuk menangani bagian berbeda dari masalah yang sedang dihadapi. Selain itu, model juga harus fleksibel, yaitu harus ada fasilitas yang mampu membantu pengguana untuk memodifikasi dan menyempurnakan model sesuai dengan perkembangan zaman. Kemampuan yang dimiliki subsistem basis model (Suryadi, 1998), yaitu :

a.       Kemampuan utnuk menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah.
b.      Kemampuan untuk mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan.

c.       Kemampuan untuk mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dan manajemen database, seperti mekanisme untuk menyimpan, membuat dialog, menghubungkan, dan mengakses model.


3.      Subsistem dialog (user system interface)
Berfungsi sebagai perantara antara sistem dengan user. Inilah keunikan lain pada SPK, yaitu mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif. Subsistem dialog menengartikulasikan dan mengimplementasikan sistem sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Subsistem ini dibagi menjadi tiga komponen (Daihani, 2001), yaitu :

a.       Bahasa aktif (Action Language), perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sistem, seperti keyboard, joystick, panel-panel sentuh lain, perintah suara atau key function lainnya.
b.      Bahasa tampilan (Presentation Language), perangkat yang digunakan sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu, seperti printer, grafik display, plotter, dan lainnya.
c.       Bahasa pengetahuan (Knowladge Language), perangkat yang harus diketahui pengguna agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan dapat diperoleh dari buku, artikel, petunjuk ahli, ataupun pemikiran dari pengguna sendiri.
Kombinasi dan kemampuan di atas terdiri dari apa yang disebut gaya dialog, misalnya meliputi pendekatan tanya jawab, bahasa perintah, menu-menu, dan mengisi tempat yang kosong. Kemampuan yang harus dimiliki SPK untuk mendukung dialog sistem (Suryadi, 1998), yaitu :
-          Kemampuan untuk menangani berbagai variasi gaya dialog. Bahkan jika mungkin untuk mengkombinasikan berbagai gaya dialog sesuai dengan pilihan pemakai.
-          Kemampuan untuk mengakomodasi tindakan pemakai dengan berbagai peralatan masukan.
-          Kemampuan untuk menampilkan data dengan berbagai variasi format dan peralatan keluaran.
-          Kemampuan untuk memberikan dukungan yang fleksibel untuk mengetahui basis pengetahuan pemakai.


F.     Jenis-Jenis Decision Support System (DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.      Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.      Analyze entries fles (menganali semua file)
3.      Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.      Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.      Propose decision (menawarkan keputusan )
6.      Make decisions (membuat keputusan)
G.    Tujuan Decision Support System (DSS)
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.      Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.      Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.      Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.












BAB III
KESIMPULAN

Sistem pendukung keputusan dirancang memiliki sifat yang dinamis dan fleksibel
dalam perusahaan. Sistem pendukung keputusan membantu memberikan alternatif-alternatif pada proses pengambilan keputusan, tetapi tidak menggantikan pemakai sebagai pengambil keputusan. Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi terstruktur.
















DAFTAR PUSTAKA


Komentar